Senin, 21 November 2016

Resume Buku Biologi SMA Kelas X

LAPORAN BUKU
BIOLOGI 1A UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 1

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Filsafat Sains
Dosen : Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag








Disusun oleh :
Rosianah
NIM. 1413162040


JURUSAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2016




LAPORAN BUKU
1.      Identitas buku
Judul               : Biologi Jilid 1A untuk SMA Kelas X Semester 1
Pengarang       : Istamar Syamsuri, dkk
Editor              : Retno Widjajanti, S.Si dan Hindrina Perdhana, S.Si
Penerbit           : Erlangga
Tahun terbit     : 2007
Tebal Halaman: 184 halaman
Kategori Buku            : Pendidikan-Pengetahuan (Non Fiksi)
2.      Isi
Setelah membaca buku ini saya mendapatkan ilmu biologi secara lebih mendalam. Buku ini terdapat 6 BAB untuk dipelajari dalam satu semester, diantaranya ialah :
BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI
Dalam BAB 1 mempelajari Lingkup Biologi, Perkembangan Biologi, Belajar Biologi dan Metode Ilmiah.
BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Dalam BAB 2 mempelajari Tujuan dan Manfaat Klasifikasi, Dasar-Dasar Klasifikasi, Macam-Macam Klasifikasi, Klasifikasi Dalam Biologi Modern, Identifikasi Makhluk Hidup.
BAB 3 VIRUS
Dalam BAB 3 mempelajari Sejarah Penemuan Virus, Struktur Virus, Cara Hidup Virus, Reproduksi Virus, Klasifikasi Virus, Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia, Pencegahan dan Pertahanan Tubuh terhadap Serangan Virus dan Prion.
BAB 4 BAKTERI
Dalam BAB 4 mempelajari Ruang Lingkup Bakteri, Jenis-Jenis Bakteri, Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia dan Penanggulangan Terhadap Bakteri yang Merugikan.
BAB 5 PROTISTA
Dalam BAB 5 mempelajari Ciri-ciri Protista dan Macam-Macam Protista.

BAB 6 JAMUR
Dalam BAB 6 mempelajari Ciri-Ciri Jamur, Klasifikasi Jamur, dan Simbiosis Antara Jamur dan Makhluk Hidup Lain.





























BAB 1
RUANG LINGKUP BIOLOGI

A. Lingkup Biologi
Biologi berasal dari dua kata, yaitu “bios” yang artinya hidup dan “logos” yang artinya ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Biologi mempelajari makhluk hidup dan aspek yang menyertainya, mulai dari peoses biokimia di dalam sel sampai pada tingkatan ekosistem, bahkan hingga ke perubahan iklim global.
1.      Ciri-ciri makhluk hidup
Membutuhkan nutrisi, transportasi sel, respirasi, metabolisme, ekskresi, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, regulasi dan kepekaan menanggapi rangsang, dan adaptasi
2.      Ruang lingkup biologi dan permasalahannya
Molekul→Sel→Jaringan→Organ→Organisme→Populasi→Komunitas→Ekosistem→Bioma→Biosfer
      B. Perkembangan Biologi
Perkembangan ilmu pengetahuan diibaratkan sebagai pohon yang semakin membesar dan menghasilkan cabang, anak cabang, ranting dan seterusnya hingga pohon tersebut semakin rimbun. Biologi misalnya, kini memiliki cabang-cabang biologi yang semakin spesifik dengan objek kajian yang semakin khusus.
Biologi telah berkembang dan memiliki banyak cabang ilmu misalnya : sitologi, embriologi, histologi, anatomi, morfologi, fisiologi, genetika, ekologi, zoologi, botani, mikrobiologi, mikologi, paleontologi, evolusi dan ornitologi.
C. Belajar Biologi
            Belajar Biologi dapat dibedakan menjadi 3, diantaranya :
1.      Pendekatan fakta adalah menghafalkan fakta-fakta.
2.      Pendekatan konsep adalah hubungan dua fakta atau lebih yang membentuk satu pengertian.
3.      Pendekatan keterampilan proses adalah proses belajar sebagaimana cara ilmuawan mendapatkan ilmu.
D. Metode Ilmiah
Untuk dapat memiliki keterampilan proses dalam melakukan metode ilmiah, perlu memahami ciri-ciri IPA
1.      Ciri-cir IPA
a.       Memiliki objek kajian berupa benda-benda konkrit
b.      Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris
c.       Memiliki langkah-langkah sistematis
d.      Menggunakan cara berfikir logis
e.       Hasilnya objektif atau apa adanya
f.       Hasilnya berupa hukum-hukum yang berlaku umum
2.      Keterampilan Proses
a.       Mengobservasi
b.      Menggolongkan
c.       Menafsirkan
d.      Memprakirakan
e.       Mengajukan pertanyaan
f.       Mengidentifikasi variabel















BAB 2
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Beberapa para ahli Biologi mencoba menciptakan suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan mempelajari organisme melalui suatu cara pengklasifikasian. Pengklasifikasian merupakan proses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu.
Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli bertujuan untuk :
1.      mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain;
2.      Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki;
3.      Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;
4.      Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
1.      Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2.      Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
B. Dasar-Dasar Klasifikasi
Klasifikasi merupakan cara yang baik untuk mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup. Selain itu, mempelajari klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini.
Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1.      Berdasarkan persamaan,
2.      Berdasarkan perbedaan,
3.      Berdasarkan manfaat
4.      Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
5.      Berdasarkan ciri biokimia
C. Macam-Macam Klasifikasi
Sistem klasifikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok sistem, yaitu:
1.      Klasifikasi Sistem Alami
2.      Klasifikasi Sistem Buatan
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
Classis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis
3.      Klasifikasi Sistem Filogenetik
D. Klasifikasi dalam Biologi Modern
Tahap-tahap yang diperlukan dalam klasifikasi, yaitu :
1.      Tahapan dalam klasifikasi
a.       Pencandaraan/Identifikasi ciri-ciri makhluk hidup
b.      Pengelompokan berdasarkan ciri-ciri
c.       Pemberian nama takson
2.      Urutan tingkat takson dalam klasifikasi
Spesies→Genus→Famili→Ordo→Classis→Phyllum/Diviso
E. Identifikasi Makhluk Hidup
Identifikasi mencakup 2 kegiatan yaitu klasifikasi dan tata nama. Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru kita kenal dibutuhkan suatu alat pembanding yang dapat berupa gambar, spesimen (awetan tumbuhan atau hewan), atau tumbuhan dan hewan yang sudah diketahui namanya yang disebut kunci identifikasi/kunci determinasi.Suatu jenis kunci identifikasi yang paling sederhana dinamakan kunci dikotomi (bentuknya menggarpu), kunci ini cocok untuk mengidentifikasi suatu makhluk hidup termasuk dalam kelompok mana.



BAB 3
VIRUS

A. Sejarah Penemuan Virus
Ada ahli biologi yang tidak menggolongkan virus ke dalam makhluk hidup karena virus tidak memiliki sel. Ukuran virus sangat kecil sehingga tidak memungkinkannya memiliki struktur seperti halnya struktur sel.
Pada tahun 1892, ahli Biologi Rusia Dmitri Ivanovsky mempelajari penyakit tembakau yang disebut penyakit mozaik tembakau. Penyakit ini menimbulkan bercak kuning pada daun tembakau. Ivanovsky membuat eksperiman, jika ekstrak daun yang terserang penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat, beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserang penyakit. Akan tetapi, jika ekstrak tersebut dipanaskan sampai mendidih dan setelah dingin dioleskan, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat. Ivanovsky menyimpulkan sementara bahwa penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit). Namun ketika ia pada tahun 1893 menyaring ekstrak daun tembakau yang terserang patogen itu dengan saringan keramik, kemudian cairan hasil saringan itu dioleskan ke daun tembakau yang sehat, ternyata daun tersebut menjadi sakit. Seandainya penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri, daun akan tetap sehat karena bakteri tersaring oleh saringan keramik. Ivanovsky menduga bahwa penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau itu adalah bakteri yang sangat kecil.
Dugaan tentang bakteri yang berukuran sangat kkecil itu ternyata keliru. Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley dan Rockefeller (Institute Amerika Serikat), berasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri. Jika kristal virus diinjeksikan ke tanaman yang sehat, virus akan aktif, mengganda menyebabkan penyakit, karena virus dapat dikristalkan berarti ia bukan sel.
Virus merupakan hasil seleksi nukleoprotein kompleks atau dibangun dari zat yang unik bagi kehidupan, yaitu asam nukleat dan protein. struktur sebuah virus belum dapat dikatakan sebuah sel karena hanya mempunyai materi genetik DNA atau RNA.
B. Struktur Virus
Virus mempunyai ciri tersendiri, yaitu mempunyai partikel sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan mereka bisa lolos melewati pori-pori saringan yang tidak memungkinkan dilewati oleh bakteri.
1.      Bentuk virus
2.      Bagian tubuh
3.      Ukuran
C. Cara Hidup Virus
Virus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada di dalam sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup dapat diserang virus, misalnya: manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri.
D. Reproduksi Virus
Tahap-tahap yang dilakukan dalam reproduksi virus adalah adsorbsi (fase penempelan) virus pada sel inang, injeksi (fase pemasukan asam inti), sintesis (fase pembentukan), perakitan, dan lisis (fase pemecahan sel inang).
Kedua macam daur hidup virus terutama pada virus penginfeksi bakteri (fag), yaitu:
1.      Daur litik terdiri dari beberapa tahapan (fase), yaitu: absorbsi, injeksi, sintesis, perakitan dan litik.
2.      Daur lisogenik diawali dengan fase absorbsi, fase injeksi, fase penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan dan fase litik.
E. Klasifikasi Virus
Klasifikasi virus adalah klasifikasi Baltimore yang membagi virus berdasarkan kombinasi asam nukleatnya (DNA atau RNA), rantai asam nukleatnya (tunggal atau ganda), dan cara replikasinya. Asam nukleat adalah senyawa yang berfungsi sebagai pembawa sifat. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. DNA pada umumnya berupa rantai ganda berpilin (double helix) sedangkan RNA berupa rantai tunggal atau ganda tak berpilin. Virus juga memiliki bermacam-macam asam nukleat. Klasifikasi Baltimore yang mengelompokkan virus berdasarkan tipe asam nukleatnya adalah sebagai berikut:
Kelompok I : Virus DNA rantai ganda
Kelompok II : Virus DNA rantai tunggal
Kelompok III : Virus RNA rantai ganda
Kelompok IV : Virus RNA rantai tunggal positif
Kelompok V : Virus RNA rantai tunggal negatif
Kelompok VI : Virus RNA transkipsi balik
Kelompok VII : Virus DNA transkripsi balik
Pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat nya, yaitu: virus DNA, virus RNA dan virus transkripsi balik.
F. Peranan virus dalam kehidupan Manusia
1.      Virus yang menguntungkan
Membuat antitoksin, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin.
2.      Virus yang merugikan
Mata belek, influenza, polio, cacar, hepatitis, campak (morbili), rabies (anjing gila), gondong, kanker, AIDS, penyakit ebola, demam berdarah, cacar air/herpes zosper, flu burung, pilek dan SARS.
G. Pencegahan dan Pertahanan Tubuh terhadap Serangan Virus
            Cara tubuh melawan serangan virus, adalah sebagai berikut :
1.      Sel darah putih atau fagosit akan segera memakan atau merusak virus
2.      Ketika antigen (virus) masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan terpicu memproduksi antibodi yang sangat spesifik dan menyerang hanya pada antigen yang memicunya.
H. Prion
Prion adalah suatu bentuk protein penginfeksi. Prion akan mengubah struktur normal protein yang terinfeksi sehingga menjadi abnormal.







BAB 4
BAKTERI

A Ruang Lingkup Bakteri
Bila kita mendengarkan kata “bakteri” tentu kita berpikir merupakan sesuatu yang menyebabkan penyakit. Pikiran yang demikian ini tidak sepenuhnya benar karena dari sekian banyak bakteri hanya 1% saja yang bersifat patogen (penyebab penyakit), sedangkan 90% sangat bermanfaat. Apa sebenarnya bakteri itu?
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, yaitu bersel tunggal sehingga untuk melihatnya harus menggunakan bantuan mikroskop. Bakteri termasuk golongan mikroba (jasad renik). Penyebaran kehidupan bakteri di alam sangat luas yang dapat ditemukan di dalam tanah, air, udara, bahkan dapat dijumpai pada organisme, baik yang masih hidup maupun yang telah mati.
1.      Bentuk dan Ukuran Bakteri
Bentuk bakteri beraneka ragam, ada yang berbentuk bola atau peluru (kokus), seperti batang (bacillus), bengkok seperti koma/sekrup (vibrio), dan spiral (heliks).
2.      Struktur Sel Bakteri
a.       Struktur Utama di Luar Dinding Sel adalah flagela, pili, dan kapsul.
b.      Struktur di Sebelah Dalam Dinding Sel adalah Membran Sitoplasma, Mesosom, sitoplasma, Plasmid dan Endospora.
3.      Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri bisa berkembang biak dengan cara aseksual, yaitu dengan membelah diri dan seksual, yaitu secara konjugasi. Cara-cara perkembangbiakan bakteri adalah sebagai berikut:
a.       Pembelahan Sel (Biner)
b.      Konjugasi
B. Jenis-Jenis Bakteri
1.      Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri pada umumnya, yaitu bakteri yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang telah kita pelajari di depan. Berikut ini beberapa jenis contoh Eubacteria.
2.      Archaebacteria
Bakteri ini sangat berbeda dengan bakteri pada umumnya, karena beberapa di antaranya memiliki sifat-sifat yang dapat memungkinkan menjadi salah satu penyebab bentuk-bentuk kehidupan pertama di bumi ini.
C. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
1.      Peranan yang Menguntungkan/Apatogen
a.       Bakteri penghasil antibiotik yang berguna bagi manusia, (ordo bakteri Actinomycetes)
b.      Bakteri yang bermanfaat dalam produksi bahan makanan
2.      Peranan yang Merugikan/Patogen
a.       Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
b.      Bakteri yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak
c.       Bakteri yang merusak bahan makanan
d.      Bakteri yang merusak tanaman
D. Penanggulangan Terhadap Bakteri Yang Merugikan
Cara untuk menanggulangi bakteri yang merugikan, adalah sebagai berikut :
1.      Pengawetan Makanan merupakan salah satu usaha membuat kondisi makanan tidak mudah rusak oleh bakteri karena bakteri yang masuk ke dalam makanan tidak dapat tumbuh.
2.      Pengolahan Makanan dapat dilakukan dengan cara pemanasan.
3.      Manjaga Kebersihan dan Kesehatan Diri serta Lingkungan







BAB 5
PROTISTA

Penyakit menular umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri, tetapi tidak demikian dengan disentri. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penyakit ini disebabkan oleh mikroba, yaitu sejenis hewan sangat kecil yang mikroskopis, mempunyai ukuran antara 20-30 milimikron dan dapat hidup di dalam usus manusia. Bagaimana mereka bisa masuk dalam tubuh manusia? Tahukah Anda hewan tersebut dapat masuk melalui makanan atau minuman yang tercemar. Oleh karena itulah, makanan dan minuman sebaiknya harus dimasak terlebih dahulu sampai matang. Hewan yang menyebabkan penyakit disentri termasuk golongan atau kingdom Protista,
A. Ciri-Ciri Protista
Protista merupakan organisme yang tubuhnya bersel tunggal atau uniseluler, tetapi ada juga yang bersel banyak/multiseluler tetapi hanya beberapa di antaranya. Cara hidupnya ada yang membentuk koloni (berkelompok).  Habitat umumnya di tempat yang lembap, misalnya di laut, air tawar, tanah yang lembap, bahkan ada yang hidup di jaringan organisme lain sehingga hewan ini termasuk organisme akuatik. Cara perkembangbiakan secara aseksual. Tetapi ada juga yang bereproduksi secara seksual, yaitu dengan penyatuan dua gamet.
B. Macam-Macam Protista
Banyak golongan Protista yang mempunyai kemiripan ciri-ciri dan sifat seperti hewan, tumbuhan, atau jamur, maka beberapa ahli membagi Protista menjadi tiga golongan, yaitu:
1.      Protista mirip hewan/Protozoa
Protista mirip hewan adalah golongan Protozoa. Protozoa merupakan salah satu bagian kelompok dari Protista, apa sebabnya? Mereka memiliki ciri-ciri yang sama dengan Protista, yaitu tubuhnya terdiri atas satu sel dan eukariotik. Untuk itulah semua aktivitasnya dilakukan oleh sel itu sendiri seperti bergerak, bereproduksi, dan lain-lain.
Tubuh Protozoa umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat dan di dalamnya terdapat nukleus, vakuola, mitokondria, dan ribosom. Ukuran tubuhnya berkisar antara 5-100 milimikron, jadi sangat mikroskopis. Hidupnya ada yang berkoloni dengan membentuk kumpulan sel dan ada pula yang berperilaku sebagai parasit pada organisme lain. Lebih dari 64.000 species Protozoa telah dikenal, diperkirakan 32.000 berupa fosil dan 22.000 merupakan bentuk-bentuk yang bebas, 10.000 adalah sebagai parasit. Hidupnya sebagian berkoloni atau hidup soliter, sebagian dapat bergerak bebas dan dapat pula menempel (sessil).
2.      Protista mirip tumbuhan,
Beberapa ahli berpendapat bahwa Protista mirip tumbuhan adalah alga (ganggang) yang mikroskopis, adapun alga yang makroskopis termasuk Plantae. Yang termasuk alga mikroskopis adalah Filum Euglenophyta, Pyrrophyta, dan Chryssophyta. Alga mikroskopis memiliki ciri-ciri khusus, yaitu dapat berfotosintesis sama seperti tumbuhan, tersebar luas di alam, dan dijumpai hampir di segala macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Alga renik yang terapung-apung di perairan ini merupakan bagian fitoplankton yang berguna sebagai sumber makanan penting bagi organisme-organisme lain, sama seperti fungsi Protozoa yang sudah Anda pelajari di depan.
3.      Protista mirip jamur.
Jamur golongan ini mempunyai struktur tubuh dan cara bereproduksi yang berbeda dari kelompok jamur pada umumnya. Gerakan dan reproduksinya mirip dengan Amoeba sehingga dimasukkan dalam anggota Protista. Termasuk anggota ini adalah filum Oomycota dan Myxomycota.






BAB 6
JAMUR

A. Ciri-ciri Jamur
1.      Ciri Morfologi
Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang sejati, juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis. Untuk itulah jamur digolongkan atau diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan atau hewan.
2.      Cara Bereproduksi
Jamur dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa, penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini berfungsi untuk menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan melalui perantara angin atau air.
3.      Ciri Fisiologi
Jamur lebih tahan hidup dalam keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan jasad-jasad renik lainnya. Jamur dapat tumbuh pada suhu yang luas dari suhu yang mendekati 0°C sampai 37°C.
B. Klasifikasi Jamur
Berbagai macam jamur mempunyai ciri-ciri seperti spora seksual dan struktur tubuh buah dengan tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Oleh karena itu, berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya, jamur dikelompokkan dalam empat kelas, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
C. Simbiosis Antara Jamur Dengan Makhluk Hidup Lain
Jamur bisa hidup bersimbiosis dengan akar tumbuh-tumbuhan dan ganggang/alga, diantaranya:
1.      Mikoriza
Pohon pinus dapat hidup dengan subur karena terjadinya simbiosis antara jamur melalui hifanya yang masuk dalam akar tanaman pinus.
2.      Lumut Kerak (Lichenes)

Lumut kerak ini merupakan gabungan miselium jamur yang di dalamnya terjalin sel-sel alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme.LAPORAN BUKU
BIOLOGI 1A UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 1

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Filsafat Sains
Dosen : Dr. Saefudin Zuhri, M.Ag








Disusun oleh :
Rosianah
NIM. 1413162040


JURUSAN IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2016




LAPORAN BUKU
1.      Identitas buku
Judul               : Biologi Jilid 1A untuk SMA Kelas X Semester 1
Pengarang       : Istamar Syamsuri, dkk
Editor              : Retno Widjajanti, S.Si dan Hindrina Perdhana, S.Si
Penerbit           : Erlangga
Tahun terbit     : 2007
Tebal Halaman: 184 halaman
Kategori Buku            : Pendidikan-Pengetahuan (Non Fiksi)
2.      Isi
Setelah membaca buku ini saya mendapatkan ilmu biologi secara lebih mendalam. Buku ini terdapat 6 BAB untuk dipelajari dalam satu semester, diantaranya ialah :
BAB 1 RUANG LINGKUP BIOLOGI
Dalam BAB 1 mempelajari Lingkup Biologi, Perkembangan Biologi, Belajar Biologi dan Metode Ilmiah.
BAB 2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Dalam BAB 2 mempelajari Tujuan dan Manfaat Klasifikasi, Dasar-Dasar Klasifikasi, Macam-Macam Klasifikasi, Klasifikasi Dalam Biologi Modern, Identifikasi Makhluk Hidup.
BAB 3 VIRUS
Dalam BAB 3 mempelajari Sejarah Penemuan Virus, Struktur Virus, Cara Hidup Virus, Reproduksi Virus, Klasifikasi Virus, Peranan Virus dalam Kehidupan Manusia, Pencegahan dan Pertahanan Tubuh terhadap Serangan Virus dan Prion.
BAB 4 BAKTERI
Dalam BAB 4 mempelajari Ruang Lingkup Bakteri, Jenis-Jenis Bakteri, Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia dan Penanggulangan Terhadap Bakteri yang Merugikan.
BAB 5 PROTISTA
Dalam BAB 5 mempelajari Ciri-ciri Protista dan Macam-Macam Protista.

BAB 6 JAMUR
Dalam BAB 6 mempelajari Ciri-Ciri Jamur, Klasifikasi Jamur, dan Simbiosis Antara Jamur dan Makhluk Hidup Lain.





























BAB 1
RUANG LINGKUP BIOLOGI

A. Lingkup Biologi
Biologi berasal dari dua kata, yaitu “bios” yang artinya hidup dan “logos” yang artinya ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Biologi mempelajari makhluk hidup dan aspek yang menyertainya, mulai dari peoses biokimia di dalam sel sampai pada tingkatan ekosistem, bahkan hingga ke perubahan iklim global.
1.      Ciri-ciri makhluk hidup
Membutuhkan nutrisi, transportasi sel, respirasi, metabolisme, ekskresi, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, regulasi dan kepekaan menanggapi rangsang, dan adaptasi
2.      Ruang lingkup biologi dan permasalahannya
Molekul→Sel→Jaringan→Organ→Organisme→Populasi→Komunitas→Ekosistem→Bioma→Biosfer
      B. Perkembangan Biologi
Perkembangan ilmu pengetahuan diibaratkan sebagai pohon yang semakin membesar dan menghasilkan cabang, anak cabang, ranting dan seterusnya hingga pohon tersebut semakin rimbun. Biologi misalnya, kini memiliki cabang-cabang biologi yang semakin spesifik dengan objek kajian yang semakin khusus.
Biologi telah berkembang dan memiliki banyak cabang ilmu misalnya : sitologi, embriologi, histologi, anatomi, morfologi, fisiologi, genetika, ekologi, zoologi, botani, mikrobiologi, mikologi, paleontologi, evolusi dan ornitologi.
C. Belajar Biologi
            Belajar Biologi dapat dibedakan menjadi 3, diantaranya :
1.      Pendekatan fakta adalah menghafalkan fakta-fakta.
2.      Pendekatan konsep adalah hubungan dua fakta atau lebih yang membentuk satu pengertian.
3.      Pendekatan keterampilan proses adalah proses belajar sebagaimana cara ilmuawan mendapatkan ilmu.
D. Metode Ilmiah
Untuk dapat memiliki keterampilan proses dalam melakukan metode ilmiah, perlu memahami ciri-ciri IPA
1.      Ciri-cir IPA
a.       Memiliki objek kajian berupa benda-benda konkrit
b.      Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris
c.       Memiliki langkah-langkah sistematis
d.      Menggunakan cara berfikir logis
e.       Hasilnya objektif atau apa adanya
f.       Hasilnya berupa hukum-hukum yang berlaku umum
2.      Keterampilan Proses
a.       Mengobservasi
b.      Menggolongkan
c.       Menafsirkan
d.      Memprakirakan
e.       Mengajukan pertanyaan
f.       Mengidentifikasi variabel















BAB 2
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Beberapa para ahli Biologi mencoba menciptakan suatu sistem untuk mempermudah mengenal dan mempelajari organisme melalui suatu cara pengklasifikasian. Pengklasifikasian merupakan proses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu.
Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli bertujuan untuk :
1.      mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain;
2.      Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki;
3.      Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup;
4.      Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Berdasarkan tujuan tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup memiliki manfaat seperti berikut.
1.      Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.
2.      Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.
B. Dasar-Dasar Klasifikasi
Klasifikasi merupakan cara yang baik untuk mempermudah dan menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup. Selain itu, mempelajari klasifikasi dalam biologi sangat penting dalam memahami keanekaragaman makhluk hidup yang sangat kompleks di dunia ini.
Dasar untuk mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1.      Berdasarkan persamaan,
2.      Berdasarkan perbedaan,
3.      Berdasarkan manfaat
4.      Berdasarkan ciri morfologi dan anatomi
5.      Berdasarkan ciri biokimia
C. Macam-Macam Klasifikasi
Sistem klasifikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok sistem, yaitu:
1.      Klasifikasi Sistem Alami
2.      Klasifikasi Sistem Buatan
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Linnaeus adalah sebagai berikut:
Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
Filum/Divisio : bagian/keluarga besar
Classis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis
3.      Klasifikasi Sistem Filogenetik
D. Klasifikasi dalam Biologi Modern
Tahap-tahap yang diperlukan dalam klasifikasi, yaitu :
1.      Tahapan dalam klasifikasi
a.       Pencandaraan/Identifikasi ciri-ciri makhluk hidup
b.      Pengelompokan berdasarkan ciri-ciri
c.       Pemberian nama takson
2.      Urutan tingkat takson dalam klasifikasi
Spesies→Genus→Famili→Ordo→Classis→Phyllum/Diviso
E. Identifikasi Makhluk Hidup
Identifikasi mencakup 2 kegiatan yaitu klasifikasi dan tata nama. Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru kita kenal dibutuhkan suatu alat pembanding yang dapat berupa gambar, spesimen (awetan tumbuhan atau hewan), atau tumbuhan dan hewan yang sudah diketahui namanya yang disebut kunci identifikasi/kunci determinasi.Suatu jenis kunci identifikasi yang paling sederhana dinamakan kunci dikotomi (bentuknya menggarpu), kunci ini cocok untuk mengidentifikasi suatu makhluk hidup termasuk dalam kelompok mana.



BAB 3
VIRUS

A. Sejarah Penemuan Virus
Ada ahli biologi yang tidak menggolongkan virus ke dalam makhluk hidup karena virus tidak memiliki sel. Ukuran virus sangat kecil sehingga tidak memungkinkannya memiliki struktur seperti halnya struktur sel.
Pada tahun 1892, ahli Biologi Rusia Dmitri Ivanovsky mempelajari penyakit tembakau yang disebut penyakit mozaik tembakau. Penyakit ini menimbulkan bercak kuning pada daun tembakau. Ivanovsky membuat eksperiman, jika ekstrak daun yang terserang penyakit mosaik dioleskan pada daun yang sehat, beberapa waktu kemudian daun yang sehat itu terserang penyakit. Akan tetapi, jika ekstrak tersebut dipanaskan sampai mendidih dan setelah dingin dioleskan, tidak menyebabkan sakit pada daun sehat. Ivanovsky menyimpulkan sementara bahwa penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen (bakteri penyebab penyakit). Namun ketika ia pada tahun 1893 menyaring ekstrak daun tembakau yang terserang patogen itu dengan saringan keramik, kemudian cairan hasil saringan itu dioleskan ke daun tembakau yang sehat, ternyata daun tersebut menjadi sakit. Seandainya penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri, daun akan tetap sehat karena bakteri tersaring oleh saringan keramik. Ivanovsky menduga bahwa penyebab penyakit mosaik pada daun tembakau itu adalah bakteri yang sangat kecil.
Dugaan tentang bakteri yang berukuran sangat kkecil itu ternyata keliru. Pada tahun 1935, Wendell Meredith Stanley dan Rockefeller (Institute Amerika Serikat), berasil mengisolasi dan mengkristalkan virus mosaik tembakau, dan ia menyimpulkan bahwa virus berbeda dengan bakteri. Jika kristal virus diinjeksikan ke tanaman yang sehat, virus akan aktif, mengganda menyebabkan penyakit, karena virus dapat dikristalkan berarti ia bukan sel.
Virus merupakan hasil seleksi nukleoprotein kompleks atau dibangun dari zat yang unik bagi kehidupan, yaitu asam nukleat dan protein. struktur sebuah virus belum dapat dikatakan sebuah sel karena hanya mempunyai materi genetik DNA atau RNA.
B. Struktur Virus
Virus mempunyai ciri tersendiri, yaitu mempunyai partikel sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan mereka bisa lolos melewati pori-pori saringan yang tidak memungkinkan dilewati oleh bakteri.
1.      Bentuk virus
2.      Bagian tubuh
3.      Ukuran
C. Cara Hidup Virus
Virus tidak dapat hidup di alam secara bebas, melainkan harus berada di dalam sel makhluk hidup yang lain. Berbagai makhluk hidup dapat diserang virus, misalnya: manusia, hewan, tumbuhan dan bakteri.
D. Reproduksi Virus
Tahap-tahap yang dilakukan dalam reproduksi virus adalah adsorbsi (fase penempelan) virus pada sel inang, injeksi (fase pemasukan asam inti), sintesis (fase pembentukan), perakitan, dan lisis (fase pemecahan sel inang).
Kedua macam daur hidup virus terutama pada virus penginfeksi bakteri (fag), yaitu:
1.      Daur litik terdiri dari beberapa tahapan (fase), yaitu: absorbsi, injeksi, sintesis, perakitan dan litik.
2.      Daur lisogenik diawali dengan fase absorbsi, fase injeksi, fase penggabungan, fase pembelahan, fase sintesis, fase perakitan dan fase litik.
E. Klasifikasi Virus
Klasifikasi virus adalah klasifikasi Baltimore yang membagi virus berdasarkan kombinasi asam nukleatnya (DNA atau RNA), rantai asam nukleatnya (tunggal atau ganda), dan cara replikasinya. Asam nukleat adalah senyawa yang berfungsi sebagai pembawa sifat. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu DNA dan RNA. DNA pada umumnya berupa rantai ganda berpilin (double helix) sedangkan RNA berupa rantai tunggal atau ganda tak berpilin. Virus juga memiliki bermacam-macam asam nukleat. Klasifikasi Baltimore yang mengelompokkan virus berdasarkan tipe asam nukleatnya adalah sebagai berikut:
Kelompok I : Virus DNA rantai ganda
Kelompok II : Virus DNA rantai tunggal
Kelompok III : Virus RNA rantai ganda
Kelompok IV : Virus RNA rantai tunggal positif
Kelompok V : Virus RNA rantai tunggal negatif
Kelompok VI : Virus RNA transkipsi balik
Kelompok VII : Virus DNA transkripsi balik
Pengelompokan virus berdasarkan asam nukleat nya, yaitu: virus DNA, virus RNA dan virus transkripsi balik.
F. Peranan virus dalam kehidupan Manusia
1.      Virus yang menguntungkan
Membuat antitoksin, melemahkan bakteri, dan memproduksi vaksin.
2.      Virus yang merugikan
Mata belek, influenza, polio, cacar, hepatitis, campak (morbili), rabies (anjing gila), gondong, kanker, AIDS, penyakit ebola, demam berdarah, cacar air/herpes zosper, flu burung, pilek dan SARS.
G. Pencegahan dan Pertahanan Tubuh terhadap Serangan Virus
            Cara tubuh melawan serangan virus, adalah sebagai berikut :
1.      Sel darah putih atau fagosit akan segera memakan atau merusak virus
2.      Ketika antigen (virus) masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan terpicu memproduksi antibodi yang sangat spesifik dan menyerang hanya pada antigen yang memicunya.
H. Prion
Prion adalah suatu bentuk protein penginfeksi. Prion akan mengubah struktur normal protein yang terinfeksi sehingga menjadi abnormal.







BAB 4
BAKTERI

A Ruang Lingkup Bakteri
Bila kita mendengarkan kata “bakteri” tentu kita berpikir merupakan sesuatu yang menyebabkan penyakit. Pikiran yang demikian ini tidak sepenuhnya benar karena dari sekian banyak bakteri hanya 1% saja yang bersifat patogen (penyebab penyakit), sedangkan 90% sangat bermanfaat. Apa sebenarnya bakteri itu?
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, yaitu bersel tunggal sehingga untuk melihatnya harus menggunakan bantuan mikroskop. Bakteri termasuk golongan mikroba (jasad renik). Penyebaran kehidupan bakteri di alam sangat luas yang dapat ditemukan di dalam tanah, air, udara, bahkan dapat dijumpai pada organisme, baik yang masih hidup maupun yang telah mati.
1.      Bentuk dan Ukuran Bakteri
Bentuk bakteri beraneka ragam, ada yang berbentuk bola atau peluru (kokus), seperti batang (bacillus), bengkok seperti koma/sekrup (vibrio), dan spiral (heliks).
2.      Struktur Sel Bakteri
a.       Struktur Utama di Luar Dinding Sel adalah flagela, pili, dan kapsul.
b.      Struktur di Sebelah Dalam Dinding Sel adalah Membran Sitoplasma, Mesosom, sitoplasma, Plasmid dan Endospora.
3.      Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri bisa berkembang biak dengan cara aseksual, yaitu dengan membelah diri dan seksual, yaitu secara konjugasi. Cara-cara perkembangbiakan bakteri adalah sebagai berikut:
a.       Pembelahan Sel (Biner)
b.      Konjugasi
B. Jenis-Jenis Bakteri
1.      Eubacteria
Eubacteria merupakan bakteri pada umumnya, yaitu bakteri yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang telah kita pelajari di depan. Berikut ini beberapa jenis contoh Eubacteria.
2.      Archaebacteria
Bakteri ini sangat berbeda dengan bakteri pada umumnya, karena beberapa di antaranya memiliki sifat-sifat yang dapat memungkinkan menjadi salah satu penyebab bentuk-bentuk kehidupan pertama di bumi ini.
C. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
1.      Peranan yang Menguntungkan/Apatogen
a.       Bakteri penghasil antibiotik yang berguna bagi manusia, (ordo bakteri Actinomycetes)
b.      Bakteri yang bermanfaat dalam produksi bahan makanan
2.      Peranan yang Merugikan/Patogen
a.       Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
b.      Bakteri yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak
c.       Bakteri yang merusak bahan makanan
d.      Bakteri yang merusak tanaman
D. Penanggulangan Terhadap Bakteri Yang Merugikan
Cara untuk menanggulangi bakteri yang merugikan, adalah sebagai berikut :
1.      Pengawetan Makanan merupakan salah satu usaha membuat kondisi makanan tidak mudah rusak oleh bakteri karena bakteri yang masuk ke dalam makanan tidak dapat tumbuh.
2.      Pengolahan Makanan dapat dilakukan dengan cara pemanasan.
3.      Manjaga Kebersihan dan Kesehatan Diri serta Lingkungan







BAB 5
PROTISTA

Penyakit menular umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri, tetapi tidak demikian dengan disentri. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penyakit ini disebabkan oleh mikroba, yaitu sejenis hewan sangat kecil yang mikroskopis, mempunyai ukuran antara 20-30 milimikron dan dapat hidup di dalam usus manusia. Bagaimana mereka bisa masuk dalam tubuh manusia? Tahukah Anda hewan tersebut dapat masuk melalui makanan atau minuman yang tercemar. Oleh karena itulah, makanan dan minuman sebaiknya harus dimasak terlebih dahulu sampai matang. Hewan yang menyebabkan penyakit disentri termasuk golongan atau kingdom Protista,
A. Ciri-Ciri Protista
Protista merupakan organisme yang tubuhnya bersel tunggal atau uniseluler, tetapi ada juga yang bersel banyak/multiseluler tetapi hanya beberapa di antaranya. Cara hidupnya ada yang membentuk koloni (berkelompok).  Habitat umumnya di tempat yang lembap, misalnya di laut, air tawar, tanah yang lembap, bahkan ada yang hidup di jaringan organisme lain sehingga hewan ini termasuk organisme akuatik. Cara perkembangbiakan secara aseksual. Tetapi ada juga yang bereproduksi secara seksual, yaitu dengan penyatuan dua gamet.
B. Macam-Macam Protista
Banyak golongan Protista yang mempunyai kemiripan ciri-ciri dan sifat seperti hewan, tumbuhan, atau jamur, maka beberapa ahli membagi Protista menjadi tiga golongan, yaitu:
1.      Protista mirip hewan/Protozoa
Protista mirip hewan adalah golongan Protozoa. Protozoa merupakan salah satu bagian kelompok dari Protista, apa sebabnya? Mereka memiliki ciri-ciri yang sama dengan Protista, yaitu tubuhnya terdiri atas satu sel dan eukariotik. Untuk itulah semua aktivitasnya dilakukan oleh sel itu sendiri seperti bergerak, bereproduksi, dan lain-lain.
Tubuh Protozoa umumnya tidak mempunyai dinding sel yang kuat dan di dalamnya terdapat nukleus, vakuola, mitokondria, dan ribosom. Ukuran tubuhnya berkisar antara 5-100 milimikron, jadi sangat mikroskopis. Hidupnya ada yang berkoloni dengan membentuk kumpulan sel dan ada pula yang berperilaku sebagai parasit pada organisme lain. Lebih dari 64.000 species Protozoa telah dikenal, diperkirakan 32.000 berupa fosil dan 22.000 merupakan bentuk-bentuk yang bebas, 10.000 adalah sebagai parasit. Hidupnya sebagian berkoloni atau hidup soliter, sebagian dapat bergerak bebas dan dapat pula menempel (sessil).
2.      Protista mirip tumbuhan,
Beberapa ahli berpendapat bahwa Protista mirip tumbuhan adalah alga (ganggang) yang mikroskopis, adapun alga yang makroskopis termasuk Plantae. Yang termasuk alga mikroskopis adalah Filum Euglenophyta, Pyrrophyta, dan Chryssophyta. Alga mikroskopis memiliki ciri-ciri khusus, yaitu dapat berfotosintesis sama seperti tumbuhan, tersebar luas di alam, dan dijumpai hampir di segala macam lingkungan yang terkena sinar matahari. Alga renik yang terapung-apung di perairan ini merupakan bagian fitoplankton yang berguna sebagai sumber makanan penting bagi organisme-organisme lain, sama seperti fungsi Protozoa yang sudah Anda pelajari di depan.
3.      Protista mirip jamur.
Jamur golongan ini mempunyai struktur tubuh dan cara bereproduksi yang berbeda dari kelompok jamur pada umumnya. Gerakan dan reproduksinya mirip dengan Amoeba sehingga dimasukkan dalam anggota Protista. Termasuk anggota ini adalah filum Oomycota dan Myxomycota.






BAB 6
JAMUR

A. Ciri-ciri Jamur
1.      Ciri Morfologi
Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang sejati, juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis. Untuk itulah jamur digolongkan atau diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan atau hewan.
2.      Cara Bereproduksi
Jamur dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa, penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini berfungsi untuk menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan melalui perantara angin atau air.
3.      Ciri Fisiologi
Jamur lebih tahan hidup dalam keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan jasad-jasad renik lainnya. Jamur dapat tumbuh pada suhu yang luas dari suhu yang mendekati 0°C sampai 37°C.
B. Klasifikasi Jamur
Berbagai macam jamur mempunyai ciri-ciri seperti spora seksual dan struktur tubuh buah dengan tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Oleh karena itu, berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya, jamur dikelompokkan dalam empat kelas, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.
C. Simbiosis Antara Jamur Dengan Makhluk Hidup Lain
Jamur bisa hidup bersimbiosis dengan akar tumbuh-tumbuhan dan ganggang/alga, diantaranya:
1.      Mikoriza
Pohon pinus dapat hidup dengan subur karena terjadinya simbiosis antara jamur melalui hifanya yang masuk dalam akar tanaman pinus.
2.      Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak ini merupakan gabungan miselium jamur yang di dalamnya terjalin sel-sel alga dan keduanya saling bersimbiosis mutualisme.