Jumat, 04 November 2016

Laporan Praktikum Pemisahan Campuran



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

PEMISAHAN CAMPURAN FILTRASI DAN SUBLIMASI

Dosen Pengampu: Dr. Kartimi, M.pd





Di susun oleh:
                                                                                                           
Nama                           : Rosianah
NIM                             : 1413162040
Kelas                            : Biologi A
Kelompok                    : 2
Asisten Praktikum       : Diana Yulianti
  Rina Rahmawati


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013


PEMISAHAN CAMPURAN FILTRASI DAN SUBLIMASI

A.  Tujuan
1.      Memisahkan campuran yang terdapat dalam minuman fanta grape
2.      Melakukan pemurnian naftalena
B. Dasar Teori
            Campuran merupakan gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan tertentu. Campuran ada yang berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran heterogen merupakan campuran yang masih memiliki batas yang dapat terlihat antara komponen-komponen penyusunnya. Campuran homogen merupakan campuran yang batas antara komponennya tidak terlihat. Campuran homogen dinamakan juga larutan, sedangkan campuran heterogan disebut juga suspense. (Achmad,1988:68)
Pemisahan campuran, garam dapur diperoleh melalui proses penguapan air laut. Penguapan merupakan salah satu cara memisahkan campuran atau suatu metode pemisahan. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran. Berdasarkan tahap proses pemisahan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks. Metode pemisahan sederhana adalah metode pemisahan yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana. Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahap kerja, diantaranya penambahan bahan tertentu, pengaturan proses mekanik alat dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan. Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana.
(Anonim, 2011)
            Menurut (Achmad,1988:70-74) Jenis-jenis atau metode pemisahan campuran adalah, sebagai berikut:

a.       Filtrasi adalah metode pemurnian cairan dengan larutan yang paling mendasar. Filtrasi tidak hanya digunakan dalam skala kecil di laboratorium tetapi juga di skala besar di unit pemurnian air. Kertas saring dan corong digunakan untuk menyingkirkan padatan dari cairan atau larutan. Dengan mengatur ukuran mesh, ukuran partikel yang disingkirkan dapat dipilih.
b.      Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod. Untuk mendapatkan iodium yang murni dari campurannya dilakukan dengan subllimasi. Campuran iodium dipanaskan pada gelas kimia yang ditutup dengan wadah yang diisi es.

C. Alat Dan Bahan
1.      Alat

·         Gelas kimia
·         Pemanas spritus
·         Kertas saring
·         Kassa
·         Kaki tiga
·         Corong kaca
·         Spatula
·         Kaca arloji


2.      Bahan
·         Tablet norit (karbon aktif)
·         Air mineral
·         Naftalena
·         Es batu
·         Penyedu minuman bersoda


D. Prosedur Kerja
A.  Filtrasi

          1) Masukan dua tablet norit kedalam gelas kimia yang berisi 25 ml larutan   fanta putih
          2) Kemudian dipanaskan dan diaduk sampai campuran norit larut sempurna
   3) Diamkan sampai terbentuk endapan
   4) Disaring dengan corong  yang telah dilapisi oleh kertas saring dan amati perubahan yang terjadi

B. Sublimasi
1) Masukkan naftalena kotor (2 naftalena + 1 spatula tanah) yang telah dihaluskan kedalam gelas kimia 100 ml
2)  Tutup gelas kimia dengan kaca arloji yang diatasnya terdapat es batu
3)      Panaskan gelas kimia menggunakan hotplate atau bunsen. Pada saat pemanasan naftalena akan menguap serta es pada gelas arloji yang mencair. Dan terdapat kristal dilapisan paling atas gelas kimia.
4)      Setelah selesai, ambil kristal yang terbentuk perhatikan perbedaan naftalena tersebut sebelum dan sesudah sublimasi

E. Hasil Pengamatan
            1. Proses filtrasi (penyaringan)
                        Pada dua tablet norit yang dicampur dengan larutan fanta putih
Warna filtrat pada Pil Norit
Sebelum filtrasi
Sesudah filtrasi
Hitam pekat
Abu-abu

2. Proses Sublimasi (pengkristalan)
            Pada naftalena kotor (2 naftalena + 1 spatula tanah)
Sebelum sublimasi
Sesudah sublimasi
Warna kristal
Bentuk kristal
Warna kristal
Bentuk kristal
Putih
Serbuk
Putih kehitam-hitaman
Seperti serpihan kaca atau mengkristal


F. Pembahasan
            Praktikum kali ini mengenai pemisahan campuran filtrasi dan sublimasi. Percobaan pertama praktikan melakukan pemisahan campuran dengan cara filtrasi. Berdasarkan teori pengertian filtrasi adalah pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Bahan yang digunakan dalam praktikan pertama ini adalah tablet norit dicampur dengan penyedu finto/minuman bersoda. Pada proses filtrasi praktikan mencampurkan dua tablet norit dengan larutan penyedu minuman bersoda 25 ml ke dalam gelas kimia 100 ml lalu dipanaskan dan diaduk sampai larut sempurna kemudian diamkan sampai terdapat endapan setelah itu barulah disaring menggunakan corong yang dilapisi dengan kertas saring. Ternyata proses filtrasi yang terjadi pada larutan tablet norit dicampur dengan penyedu minuman bersoda diperoleh perubahan warna yang sebelum filtrasi berwarna hitam pekat sedangkan setelah filtrasi berwarna abu-abu.
            Percobaan kedua praktikan melakukan pemisahan campuran dengan cara sublimasi. Berdasarkan teori pengertian sublimasi adalah proses pemisahan campuran perbedaan titik didih yang hasilnya berupa kristal. Bahan yang digunakan dalam praktikan kedua ini adalah Naftalena kotor (2 butir Naftalena + 1 spatula tanah). Pada proses sublimasi praktikan mencampurkan naftalena yang sudah dihaluskan dengan satu spatula tanah kemudian Naftalena kotor dalam gelas kimia dipanaskan dan ditutup dengan kaca arloji yang diatasnya berisi es sampai menguap sehingga terdapat kristal-kristal seperti jarum kecil yang halus dan beraturan menempel pada bagian atas gelas kimia yang membentuk lingkaran sesuai dengan gelas kimia tersebut. Yang seharusnya serpihan kristal itu terdapat pada bagian bawah kaca arloji namun percobaan ini serpihan kristal terdapat diatas gelas kimia, hal ini kemungkinan karena proses pemanasannya yang cukup lama.

G. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengamatan dan diperoleh hasil pengamatan serta pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
·         Pemisahan campuran merupakan pemisahan zat yang satu ke zat lain yang sudah tercampur.
·         Pemisahan zat dari suatu suspensis dapat dilakukan dengan cara filtrasi atau penyaringan yang terjadi berdasarkan perbadaan ukuran partikel suatu zat dengan zat lainnya.
·         Campuran dua jenis padatan dapat dilakukan cara sublimasi, dimana komponen yang dapat menyublim di pisahkan dari campurannya yang tidak menyublim.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia dan Tupamalu.1988.Struktur Atom dan Molekul Sisitem Periodik.Bandung:ITB Press.
Achmad, Hiskia dan Tupamalu.1988.Kimia Dasar.Jakarta:UT.
Anonim.2012.http://luthfiya-blog.blogspot.com/2012/11/laporanpraktikum-kimia-dasar-perubahan.html.
Diakses pada tanggal 20 November 2013 pukul 15:08 WIB.


LAMPIRAN

Cuka
Tablet Norit
Finto grape
Naftalena kotor (Naftalena+tanah)
Spatula
Larutan Metil Blue
Pemanasan tablet norit dicampur dengan penyedu finto atau minuman bersoda
Penyaringan larutan tablet norit dicampur dengan penyedu finto
Pemanasan Naftalena kotor

Hasil pemanasan Naftalena kotor
Krital hasil pemanasan Naftalena kotor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar