LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1
SIFAT
DAN PERUBAHAN MATERI
SERTA MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN FISIKA
Dosen
Pengampu: Dr. Kartimi, M.pd
Di susun oleh:
Nama : Rosianah
NIM : 1413162040
Kelas : Biologi A
Kelompok : 2
Asisten
Praktikum : Diana Yulianti
Rina Rahmawati
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
SIFAT
DAN PERUBAHAN MATERI
SERTA MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN FISIKA
A.
Tujuan
1.
Mengidentifikasi
sifat fisik bahan
2.
Mengidentifikasi
perubahan fisiks pada obat
B.
Dasar
Teori
Secara singkat, Ilmu kimia adalah ilmu rekayasa materi yaitu
mengubah suatu materi menjadi materi yang lain. Secara lengkap, ilmu kimia
adalah ilmu yang mempelajari tentang: Susunan materi yaitu mencangkup
komponen-komponen pembentuk materi dan perbandingan tiap komponen tersebut.
Struktur materi yaitu mencangkup struktur partikel-partikel penyusun suatu
materi atau menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling
berkaitan. Sifat materi yaitu mencangkup sifat fisis (wujud dan
penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh susunan dan
struktur dari materi tersebut. Perubahan materi meliputi perubahan
fisis/fisika (wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat yang baru). Energi
yang menyertai perubahan materi yaitu mencangkup banyaknya energi yang
menyertai sejumlah materi dan asal-usul energi itu. (Anonim:2013)
Secara umum materi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
unsur,senyawa dan campuran. Unsur
merupakan jenis materi yang paling sederhana dengan sifat fisika dan
sifat kimia yang unik. Suatu unsur hanya memiliki satu jenis atom penyusun.
Oleh karena itu, unsur tidak dapat dibagi-bagi lagi baik secara fisika maupun
secara kimia. Senyawa merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atau lebih
unsur yang berikatan kimia. Campuran merupakan gabungan dua atau lebih zat
tanpa perbandingan tertentu. Campuran ada yang berupa campuran homogen dan
campuran heterogen. Baik unsur, senyawa dan campuran memiliki sifat-sifat dan
masing-masing dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifatnya. (Anonim:2012)
a.
Unsur
Sudah sejak zaman dulu, para ahli fikir menduga bahwa ada zat-zat
yang berfungsi sebagai zat dasar atau zat penyusun dari seluruh zat yang ada di
alam semesta ini. Zat semesta itu disebut unsur (element). Suatu unsur
merupakan bentuk yang paling sederhana dari materi. Unsur tidak dapat diuraikan
lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu merupakan zat
tunggal. Unsur adalah bentuk paling sederhana dari suatu zat, terdiri hanya
satu jenis atom saja. Sampai saat ini sudah lebih dari 115 unsur yang dikenal.
Unsur-unsur di kelompokkan pada suatu Tabel Periodik Unsur. (Achmad,1988:68)
b.
Senyawa
Senyawa merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atau lebih
unsur yang berkaitan kimia atau senyawa dibentuk dari dua unsur atau lebih
melalui reaksi kimia. Sifat suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur
penyusunnya. Contohnya natrium klorida atau yang biasa dikenal dengan garam
dapur. (Johari,2006:22)
c.
Campuran
Campuran merupakan gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan
tertentu. Campuran ada yang berupa campuran homogen dan campuran heterogen.
Campuran heterogen merupakan campuran yang masih memiliki batas yang dapat
terlihat antara komponen-komponen penyusunnya. Campuran homogen merupakan
campuran yang batas antara komponennya tidak terlihat. Campuran homogen
dinamakan juga larutan, sedangkan campuran heterogan disebut juga suspense. (Achmad,1988:68)
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak diikuti
dengan pembentukkan zat baru. Contohnya peristiwa es mencair ataupun membeku.
Pada peristiwa tersebut, meskipun terjadi proses mencair ataupun membeku, namun
sifat airnya tidak berubah. Perubahan fisika bersifat revesibel (dapat kembali
ke wujud semula). Dalam kehidupan sehari-hari, perubahan fisika dapat kita
amati pada: 1) Peristiwa perubahan fisika karena perubahan wujud, contohnya: es
yang berwujud padat jika dibiarkan ditempat terbuka akan berubah menjadi cair.
2) Peristiwa perubahan fisika karena perubahan bentuk, contohnya: perubahan
materi dari alumunium menjadi teko, sendok dan panci. 3) Peristiwa perubahan
fisika karena perubahan ukuran, contohnya: biji kopi yang digiling menjadi
serbuk kopi. 4) Peristiwa perubahan fisika karena perubahan volume, contohnya: raksa
atau alkohol dalam termometer memuai jika menyentuh permukaan yang panas
sehingga dapat digunakan sebagai pengukur suhu. 5) Peristiwa perubahan fisika
karena perubahan bentuk energi, contohnya: lampu pijar menyalah. 6) Peristiwa
perubahan fisika karena perubahan pelarutan, contohnya perasan air jeruk
dicampur kedalam air dingin. (Anonim:2011)
C. Alat dan Bahan
1.
Alat
·
Botol
air mineral
·
Teh kotak
·
Kaleng
susu
·
Kaleng
minuman
·
Gelas
steoroform
·
Botol
cuka
·
Kassa
·
Kaki
tiga
·
Pembakar
spirtus
·
Gelas
kimia 100 ml
·
Tabung
ukur
·
Pipet
·
Pengaduk
·
Alu
dan Lumpang
2.
Bahan
·
Cuka
·
CDR
·
Vitamin
C
·
Betadine
·
Fluimucil
(Obat Flu)
D. Prosedur Kerja
Percobaan 1:
Asam Cuka
1.
Siapkan
6 bahan yang telah ada
2.
Siapkan
asam cuka sebanyak 100 ml
3.
Isi
masing-masing wadah dengan 10 ml asam cuka
4.
Tunggu
30 menit, dilihat dari pengamatan apakah terjadi perubahan atau tidak pada
wadah tersebut
Percobaan 2:
Vitamin C
1.
Siapakan
2 butir vitamin C
2.
Lalu
tumbuk sampai halus
3.
Dimasukkan
kedalam gelas kimia 100 ml sebanyak satu sendok spatula
4.
Tambahkan
10 ml air,lalu amati
5.
Sedangkan
serbuk vitamin C lainnya tidak dilarutkan dalam air, lalu amati
Betadine
1.
Siapkan
5 ml betadine, masukkan kedalam gelas kimia 100 ml
2.
Lalu
siapkan pula 5 ml betadine, masukkan kedalam gelas kimia yang lain
3.
Panaskan
hingga suhu 500C
4.
Amati
kedua larutan tersebut
CDR
1.
Siapkan
1/4 CDR
2.
Masukkan
kedalam gelas kimia 100 ml
3.
Tambahkan
10 ml air
4.
Lalu
amati perubahan yang terjadi
Fluimucil
1.
Siapkan
1 tablet obat flu
2.
Lalu
tumbuk sampai halus
3.
Ambil
1 sendok serbuk obat flu tersebut
4.
Kemudian
masukkan kedalam gelas kimia 100 ml
5.
Ditambahkan
air 10 ml
6.
Amati
perubahan yang terjadi
E. Hasil Pengamatan
Percobaan 1:
Amati perubahan yang terjadi pada asam cuka setelah 30 menit
No
|
Bahan
|
Berubah
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Botol Air
mineral
|
|
ü
|
2
|
Teh Kotak
|
|
ü
|
3
|
Kaleng Susu
|
|
ü
|
4
|
Kaleng
Minuman
|
|
ü
|
5
|
Gelas
Steotoroform
|
|
ü
|
6
|
Botol Cuka
|
|
ü
|
Percobaan 2:
Perubahan fisik vitamin C
Wujud
|
Ditambah
Air
|
||
Sebelum
dilarutkan
|
Setelah
dilarutkan
|
Larut
|
Tidak
Larut
|
Padat
|
Sebagian Larut
|
ü
|
|
Perubahan fisik Betadine
Wujud
|
Warna
|
||
Sebelum
dipanaskan
|
Setelah
dipanaskan
|
Sebelum
dipanaskan
|
Setelah
dipanaskan
|
Kental
|
Cair
|
Merah kecoklatan
|
Coklat terang
|
Perubahan fisik CDR
Wujud
|
Ditambah
Air
|
||
Sebelum
dilarutkan
|
Setelah
dilarutkan
|
Larut
|
Tidak
Larut
|
Padat
|
Lebih cepat mencair
|
ü
|
|
Perubahan fisik fluimucil (obat flu)
Wujud
|
Ditambah
Air
|
||
Sebelum
dilarutkan
|
Setelah
dilarutkan
|
Larut
|
Tidak
Larut
|
Padat
|
Lebih lama mencair
|
ü
|
|
F. Pembahasan
Percobaan
1:
Praktikum kali ini mengenai sifat dan perubahan materi, bahan yang
digunakan adalah cuka. Dalam percobaan ini cuka dimasukkan 10 ml ke
masing-masing wadah yang telah disediakan yaitu botol air mineral, teh kotak,
kaleng susu, kaleng minuman, gelas steotoform dan botol cuka lalu diamkan
selama 30 menit kemudian diamati apakah terjadi perubahan fisik atau tidak pada
cuka tersebut.
Setelah cuka
didiamkan 30 menit pada wadah-wadah tersebut, ternyata botol air mineral, teh
kotak, kaleng susu, kaleng minuman, gelas steotoform dan botol cuka yang terisi
dengan cuka tidak ada yang mengalami perubahan fisik. Tidak terjadinya perubahan fisik pada
wadah-wadah tersebut kemungkinan karena pengaruh waktu yang kurang maksimal. Wadah
yang lebih cocok digunakan sebagai tempat menyimpan cuka tentunya botol cuka
karena dilihat dari namanya saja sudah pasti botol cuka digunakan untuk tempat
menyimpan cuka, selain itu juga cuka bersifat asam sedangkan botol cuka terbuat
dari plastik sehingga jika botol cuka digunakan untuk tempat menyimpan cuka tidak
mungkin berkarat (korosif) dibandingkan dengan wadah lainnya. Di samping itu
tentunya cuka memiliki sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik dari cuka:
baunya yang menyengat, rasanya sangat asam, dan warnanya bening atau jernih
seperti air. Sedangkan sifat kimia dari cuka: mudah (korosif) berkarat jika di
tempatkan dalam wadah yang terbuat dari kaleng, seng, alumunium, besi dan
sebagainya dalam jangka waktu yang lama.
Percobaan 2:
Praktikum kali ini mengenai mengidentifikasi perubahan fisika. Perubahan
fisika merupakan zat yang tidak berubah ke zat lain dan hasilnya dapat diamati.
Jenis-jenis dari perubahan fisika adalah sebagai berikut: 1) Perubahan fisika
karena perubahan wujud, 2) Perubahan fisika karena perubahan bentuk, 3)
Perubahan fisika karena perubahan ukuran, 4) Perubahan fisika karena perubahan
volume, 5) Perubahan fisika karena perubahan bentuk energi, dan 6) Perubahan
fisika karena perubahan pelarutan.
Obat yang digunakan untuk mengidentifikasi perubahan fisikanya pada
percobaan ini yaitu: Vitamin C, Betadine, CDR dan Fluimucil. Vitamin C 2 butir dihaluskan
hingga menjadi serbuk lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml sebanyak satu
sendok kemudian dilarutkan dengan 10 ml air dan amati perubahan fisikanya. Betadine
di masukkan ke dalam dua gelas kimia 100 ml masing-masing diisi 5 ml lalu
dipanaskan hingga suhu 500C dan diamati perubahan fisikanya. CDR 1
tablet dipotong menjadi 1/2 tablet masukkan ke
dalam gelas kimia 100 ml kemudian dilarutkan dalam 10 ml air dan amati
perubahan fisikanya. Dan fluimucil 1 tablet dihaluskan hingga menjadi serbuk
lalu dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml sebanyak satu sendok kemudian
dilarutkan dengan 10 ml air dan amati perubahan fisikanya.
Vitamin C setelah
ditambah air perubahan fisikanya hanya sebagian yang larut. Betadine proses
mengamati perubahan fisikanya agak berbeda dengan Vitamin C, CDR dan Fluimucil,
jika betadine di panaskan terlebih dahulu hingga suhu 500C kemudian
memperoleh hasil perubahan fisikanya yang sebelum dipanaskan warna betadine
merah kecoklatan namun sesudah dipanaskan warna betadine berubah menjadi coklat
terang sedangkan Vitamin C, CDR dan Fluimucil hanya melarutkan dengan air saja
sudah bisa untuk memperoleh perubahan fisikanya. Ketika CDR ditambah dengan air
perubahan fisikanya lebih cepat melarut dan warna orange nya lebih pekat, namun
ketika fluimucil di tambah dengan air perubahan fisikanya lebih lama melarutnya
dan warnanya agak pudar. Proses dari CDR dan Fluimucil ditambahkan air disebut
dengan proses pelarutan zat padat menjadi cair.
G. Kesimpulan
Setelah
dilakukan pengamatan dan diperoleh hasil pengamatan serta pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
·
Cuka
yang di tempatkan dan di diamkan selama 30 menit pada masing-masing wadah:
botol air mineral, teh kotak, kaleng susu, kaleng minuman, gelas steotoform dan
botol cuka tidak ada yang mengalami perubahan fisik.
·
Perubahan
fisika merupakan zat yang tidak berubah ke zat lain dan hasilnya dapat diamati.
·
Vitamin
C, CDR dan Fluimucil dapat dilihat perubahan fisikanya cukup dengan cara
menambahkan air saja, sedangkan Betadine harus dipanaskan terlebih dahulu
hingga suhu 500C.
Cirebon, 18
November 2013
Asisten praktikum Praktikan
(Diana Yulianti) (Rosianah)
Mengetahui Dosen Pengampu
Dr. Kartimi, M.pd
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia dan
Tupamalu.1988.Struktur Atom dan Molekul Sisitem Periodik.Bandung:ITB
Press.
Achmad, Hiskia
dan Tupamalu.1988.Kimia Dasar.Jakarta:UT.
Johari,sandri.2006.Kimia.Bogor:Yudistira.
Phasa.2013.http://phasafairyland.blogspot.com/2013_09_01_archive.html
Diakses pada
tanggal 15 November 2013 pukul 20:02 WIB.
Anonim.2012.http://bee-clalu.blogspot.com/2012/04/kimia-dasar-ii.html
Diakses pada
tanggal 15 November 2013 pukul 20:34 WIB.
Anonim.2011.http://therainie.blogspot.com/2011/01/laporan-praktikum-kimia.html
Diakses pada tanggal 16 November 2013 pukul 15:52 WIB.
LAMPIRAN
CDR
Fluimucil (obat flu)
Cuka
Penumbukan obat flu
Bubuk
obat flu
Pemotongan
CDR
Penambahan air dengan serbuk obat flu
Penambahan air dengan CDR
Penuangan larutan kedalam botol cuka
Hasil larutan CDR, Obat Flu dan Cuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar