Jumat, 04 November 2016

Laporan Praktikum Kesetimbangan Kimia



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

KESETIMBANGAN KIMIA

Dosen Pengampu: Dr. Kartimi, M.pd





Di susun oleh:
                                                                                                           
Nama                           : Rosianah
NIM                             : 1413162040
Kelas                            : Biologi A
Kelompok                    : 2
Asisten Praktikum       : Diana Yulianti
  Rina Rahmawati


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013

KESETIMBANGAN KI MIA

A. Tujuan
1.      Untuk memehami konsep kesetimbangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
2.      Untuk menghitung harga konstanta kesetimbangan berdasarkan percobaan
B. Dasar Teori
   Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu reaksi kimia telah mencapai keadaan kesetimbangan, maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada perubahan yang teramati dalam sistem.(Anonim.2011)
       Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan antara lain:
1.      Pengaruh Konsentrasi
Jika salah satu pereaksi/reaktan di ruas kiri diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/hasil reaksi. Sebaliknya jika salah satu produk/ruas kanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/reaktan. Jika salah satu pereaksi/reaktan di ruas kiri diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/reaktan. Sebaliknya jika salah satu produk/ruas kanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi. (Sukri.1999)
2.      Pengaruh Volume
Jika volume diperbesar (pengenceran) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terbanyak atau ke ruas yang jumlah angka koefisiennya terbanyak. Jika volume diperkecil (pemekatan) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terkecil. Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan volume tidak akan menggeser kesetimbangan. (Sukri.1999)


3.      Pengaruh Tekanan
Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terkecil. Jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terterbesar atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terbesar. Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan tekanan tidak akan menggeser kesetimbangan. (Sukri.1999)
4.      Pengaruh Suhu
Jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor (endoterm). Jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan maka reaksi sistem menaikkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang melepas kalor (eksoterm). (Sukri.1999)
5.      Pengaruh Katalisator
Dalam suatu reaksi kesetimbangan, pengaruh katalisator adalah mempercepat terjadinya reaksi sehingga reaksi maju dan reaksi baliknya sama-sama bertambah kuat. Oleh karena itu, katalisator tidak mempengaruhi susunan kesetimbangan akan tetapi mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
(Sukri.1999)

C. Alat dan Bahan
1.      Alat
·         Gelas kimia
·         Pipet tetes
·         Tabung reaksi
·         Tempat tabung reaksi



2.      Bahan
·         FeCl3
·         KSCN
·         KH2PO4
·         Air
D. Prosedur Kerja
1.      Kesetimbangan Besi (III) Tiosinat
a.       Masukkan 10 ml KSCN 0,002 M kedalam gelas kima lalu tambahkan 2 tetes FeCl3 0,2 M
b.      Dibagi larutan yang terbentuk kedalam 4 tabung reaksi dengan volume yang sama
-          Tabung reaksi ke-1 sebagai pembanding
-          Tabung reaksi ke-2 ditambahkan 10 tetes KSCN 0,002 M
-          Tabung reaksi ke-3 ditambahkan 3 tetes  FeCl3 0,2 M
-          Tabung reaksi ke-4 ditambahkan 5 tetes KH2PO4 0,2 M
c.       Diamati dan catat perubahannya
2.      Penentuan harga tetapan kesetimbangan
a.       Masukkan 5 ml KSCN 0,02 M kedalam 4 tabung reaksi
b.      Tabung reaksi ke-1 yang berisi 5 ml KSCN 0,02 M ditambahkan 5 ml FeCl3 0,2 M
c.       Masukkan 10 ml FeCl3 + 15 ml air kedalam 3 gelas kimia
d.      Larutan 5 ml FeCl3 yang terbentuk dibagikan kedalam 3 tabung reaksi
e.       Diamati perubahan warna dan bandingkan warnanya. Jika belum sama warnanya, ambil dan bagikan sedikit demi sedikit sampai warnamya sama
f.       Ukur tinggi larutan setiap tabunng



E. Hasil Pengamatan
1.      Kesetimbangan Besi (III) Tiosinat
Tabel 1
Sketsa langkah kerja
Pengamatan
Tabung ke
Warna sebelum
Warna sesudah
Gelas kimia yang berisi 10 ml KSCN 0,002 M + 2 tetes FeCl3 0,2 M. Dibagikan larutan yang terbentuk kedalam 4 tabung reaksi dengan volume yang sama:
Tabung reaksi ke-1 sebagai pembanding
Tabung reaksi ke-2 ditambahkan 10 tetes KSCN 0,002 M
Tabung reaksi ke-3 ditambahkan 3 tetes  FeCl3 0,2 M
Tabung reaksi ke-4 ditambahkan 5 tetes KH2PO4 0,2 M

1 (sebagai pembanding)

2 (KSCN)

3 (FeCl3)

4 (KH2PO4)
Merah pekat


Merah pekat

Merah pekat

Merah pekat
Merah pekat


Merah terang

Merah gelap

Merah
Kekuningan

Tabel 2
Sketsa langkah kerja
Pengamatan
Tabung ke
Warna sebelum
Warna sesudah
Masukkan 5 ml KSCN 0,02 M kedalam 4 tabung reaksi
Tabung reaksi ke-1 yang berisi 5 ml KSCN 0,02 M + 5 ml FeCl3 0,2 M
Masukkan 10 ml FeCl3 + 15 ml air kedalam 3 gelas kimia
Larutan 5 ml FeCl3 yang terbentuk dibagikan kedalam 3 tabung reaksi.

1



2



3



4
Kuning pekat



Kuning muda



Kuning muda



Kuning pudar
Hitam kemerahan (sangat pekat)

Hitam kemerahan (pekat)

Hitam kemerahan (pekat sedikit memudar)
Hitam kemerahan (pekat memudar)

Tinggi volume larutan pada tabung setelah setimbang:
-          Tabung reaksi ke-1 = 5 cm
-          Tabung reaksi ke-2 = 5,9 cm
-          Tabung reaksi ke-3 = 6,8 cm
-          Tabung reaksi ke-4 = 7,3 cm




2.      Penentuan Harga Tetapan Kesetimbangan
Tabung
(Fe3+)
mula
2x
(SCN)
mula
2x
D1 / dx
(FeSCN2+)
stb
A
(SCN)
sto
B
(Fe3+)
stb
C
1
0,2
0,002
1
0,101
-0,099
0.099
2
0,08
0,002
0,95
0,010201
-0,008201
-0,06496
3
0,032
0,002
0,96
0,09696
-0,09496
-0,06496
4
0,0128
0,002
0,78
0,07878
-0,07678
-0,06598

Tabung
A x B x C
(A xB) / C
A / (B xC)
1
-0,0009899
-0,101
-10,305071
2
0,0000054
0,0012885
19,149615
3
0,0005981
0,141738
15,718315
4
0,0003991
0,0916747
15,551037

3.      Perhitungan
-             Menghitung konsentrasi setelah pengenceran pada gelas kimia 1
M1 . V1 = M2 . V2
0,2 . 10 = M2 . 25
M2 = 2 = 0,08 M
        25
-            Menghitung konsentrasi setelah pengenceran pada gelas kimia 2
M1 . V1 = M2 . V2
0,08 . 10 = M2 . 25
M2 = 0,8 = 0,032 M
         25
-            Menghitung konsentrasi setelah pengenceran pada gelas kimia 3
M1 . V1 = M2 . V2
0,032 . 10 = M2 . 25
M2 = 0,32 = 0,0128 M
 25

Perbandingan
P. Tabung 1 dan 2 = tabung 1 = 6,3 cm = 0,954 cm
                                  tabung 2    6,6 cm

P. Tabung 1 dan 3 = tabung 1 = 6,3 cm = 0,97 cm
                                  tabung 3    6,5 cm

P. Tabung 1 dan 4 = tabung 1 = 5,5 cm = 0,78 cm
                                  tabung 4     7 cm

-          FeSCN2+ setimbang
Mcampuran = M1 x V1 + M2 x V2
                          V1 + V2
             = (0,002 x 5) + (0,2 x 5)
        5 + 5                 
   = 0,01 + 1 = 1,01 = 0,101 M
                        10        10
-          Tabung 1
Mcampuran = M1 x V1 + M2 x V2
                          V1 + V2
               = (0,002 x 5) + (0,08 x 5)
                                  5 + 5                 
               = 0,01 + 0,4 = 1,41 = 0,041 M
                         10           10
-          Tabung 2
Mcampuran = M1 x V1 + M2 x V2
                          V1 + V2
               = (0,002 x 5) + (0,032 x 5)
                                  5 + 5                 
               = 0,01 + 0,16 = 0,17 = 0,017 M
                         10              10

-          Tabung 3
Mcampuran = M1 x V1 + M2 x V2
                          V1 + V2
               = (0,002 x 5) + (0,0128 x 5)
                                  5 + 5                 
               = 0,01 + 0,064 = 0,074 = 0,0074 M
                         10                10

F. Pembahasan
Praktikum kali ini mengenai kesetimbangan kimia. Berdasarkan teori pengertian kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dimana tidak ada perubahan yang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Bahan yang digunakan untuk mengetahui keseimbangan kimia adalah FeCl3, KSCN dan KH2PO4.  Pada saat melakukan penurunan titik beku larutan, waktu pemanasan naftalena tanpa belerang lebih lama dibandingkan menggunakan belerang, begitu pula saat penghitungan penurunan suhunya, naftalena yang tanpa belerang lebih lambat dibandingkan yang menggunakan belerang, suhu naftalena yang bercampur belerang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa belerang, terbukti dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
Pada percobaan kesetimbangan Besi (III) Tiosinat pada tabel 1, masukkan 10 ml KSCN 0,002 M kedalam gelas kima lalu tambahkan 2 tetes FeCl3 0,2 M. Dengan larutan yang terbentuk masing-masing tabung diberi larutan 10 ml KSCN 0,002 M + FeCl3  0,2 M. Pada tabung ke-1 sebagai pembanding tanpa diberikan perlakuan, tabung ke-2 ditambah larutan 10 tetes KSCN 0,002 M, sedangkan tabung ke-3 ditambahkan larutan 3 tetes FeCl3 0,2 M dan tabung ke-4 ditambahkan dengan 5 tetes KH2PO4. Pada tabung ke-1 diperoleh warna larutan berubah manjadi merah pekat (sebagai pembanding) hal ini diketahui bahwa kesetimbangan bergeser ke kanan. Pada tabung ke-2 larutan ditambah dengan 10 tetes KSCN 0,002 M mengalami perubahan warna menjadi merah terang dan terdapat endapan tetapi tidak terjadi perubahan suhu, berarti kesetimbangan bergeser ke kiri karena terjadi penambahan konsentrasi pada produk sehingga kesetimbangan konsentrasi bergeser ke kiri. Pada tabung ke-3 larutan ditambahkan 3 tetes FeCl3 0,2 M terjadi perubahan warna menjadi merah gelap dan tidak terjadi perubahan wujud serta suhu, pada tabung ke-3 ini terjadi pergeseran kesetimbangan konsentrasi bergeser ke kiri, hal ini karena konsentrasi pereaksi diperkecil. Pada tabung ke-4 larutan ditambah dengan 5 tetes KH2PO4 dan terjadi perubahan warna menjadi merah kekuningan disertai menurunnya suhu, pergeseran kesetimbangan konsentrasi pada larutan bergeser ke kiri dan suhu pada tabung larutan ini kekanan, pada suhu terjadi eksoterm dimana pada produk suhunya semakin rendah kesetimbangan bergeser ke kiri.
Pada tabel 2 percobaan kesetimbangan Besi (III) Tiosinat setelah direaksikan pada tabung ke-1 warna larutan yaitu hitam kemerahan (sangat pekat) dengan tinggi volume 1 cm digunakan sebagai pembanding tanpa ditambahkan dengan FeCl3 0,02 M. Pada tabung ke-2 larutan berwarna hitam kemerahan (pekat) tetapi tidak terlalu pekat dengan tinggi volume 5,9 cm dengan telah ditambahkan FeCl3 0,02 M, hal ini membuat kesetimbangan konsentrasi bergeser ke kiri. Pada tabung ke-3 larutan berwarna hitam kemerahan (pekat sedikit memudar) dengan tinggi volume 6,8 cm dengan ditambahkan dengan larutan FeCl3 0,02 M, diketahui bahwa pergeseran kesetimbangan ke kiri. Dan pada tabung ke-4 larutan berwarna hitam kemerahan (pekat memudar) dengan tinggi volume 7,3 cm dengan ditambahkan dengan larutan FeCl3 0,02 M, diketahui bahwa pergeseran kesetimbangan ke kiri.
Setelah masing-masing larutan dicampurkan maka campuran tersebut diamati perubahan warna masing-masing. Terlihat dari perubahan warna bahwa apabila menggunakan konsentrasi KCSN lebih tinggi maka warna merah yang dihasilkan akan lebih pekat, sebab konsentrasi kedua larutan sama tingginya. Reaksinya sebagai berikut: FeCL3 + KCSN à Fe(CSN)3 + KCl
Pada percobaan Penentuan Harga Tetapan Kesetimbangan dari lembar pengesahan hasil perhitungan konsentrasi setelah pengenceran larutan pada gelas kimia 1 adalah 0,08 M, gelas kimia 2 adalah 0,032 M dan pada gelas kimia 3 adalah 0,0128 M. Sedangkan hasil dari perbandingan pada tabung 1 dan 2 adalah 0,954 cm, pada tabung 1 dan 3 adalah 0,97 cm dan pada tabung 1 dan 4 adalah 0,78 cm.
G. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengamatan dan diperoleh hasil pengamatan serta pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
·         Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dimana tidak ada perubahan yang teramati selama bertambahnya waktu reaksi.
·         Waktu pemanasan naftalena tanpa belerang lebih lama dibandingkan menggunakan belerang, begitu pula saat penghitungan penurunan suhunya,
·         Naftalena yang tanpa belerang lebih lambat di bandingkan yang menggunakan belerang, suhu naftalena yang bercampur belerang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tanpa belerang.
·         Pada penentuan harga tetapan kesetimbangan yang tinggi volume larutan terdapat pada tabung ke-4.













DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.http://mediabelajaronline.blogspot.com/2011/11/kesetimbangan-kimia.html diakses pada tanggal 12 Desember 2013 pukul 19:40 WIB

Keenan, A. Hadyana Pudjaatmaja, PH. CL, 1992. Kimia Untuk Universitas, Jilid 1. Bandung: Erlangga.

Sukri, S. 1999. Kimia dasar jilid 2. Bandung : ITB

Petrucci, H. Ralph, Suminar,1989,Kimia Dasar,Edisi Ke-4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga















LAMPIRAN

Tabung ke-1
Tabung ke-2
Tabung ke-3
Tabung ke-4
KSCN
FeCl3






1 komentar:

  1. Graton Casino, Las Vegas (NV) - Mapyro
    GRATIN 화성 출장안마 CASINO is a Casino 양주 출장마사지 in the Las Vegas suburb of LAS VEGAS, NV at 1575 Las Vegas Blvd. South 89109 US. Find reviews and discounts for AAA/AARP members, seniors, Check In: 안양 출장안마 4:00 아산 출장마사지 PMRoom Windows: Windows Don't OpenCheck Out: 12:00 AM 청주 출장샵 Rating: 4.5 · ‎6,182 votes

    BalasHapus