Jumat, 04 November 2016

Laporan Praktikum Pemisahan Campuran Kristalisasi dan Kromatografi



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

PEMISAHAN CAMPURAN
KRISTALISASI DAN KROMATOGRAFI

Dosen Pengampu: Dr. Kartimi, M.pd



Di susun oleh:
                                                                                                           
Nama                           : Rosianah
NIM                             : 1413162040
Kelas                            : Biologi A
Kelompok                    : 2
Asisten Praktikum       : Diana Yulianti
  Rina Rahmawati


LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013

PEMISAHAN CAMPURAN
KRISTALISASI DAN KROMATOGRAFI

A. Tujuan
1.      Melakukan pemurnian air garam
2.      Memisahkan zat warna dalam serbuk fanta grape dari zat-zat penyusunnya
B. Dasar Teori
Percobaan 1:
      Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi ada dua macam, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
·         Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Selain dengan cara distilasi, garam juga bisa dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya sampai habis sehingga yang tertinggal sebagai residu hanyalah garamnya. Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam, pada saat air laut pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air laut surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada ditempat itu. Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan ini terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-kristal garam tanpa menunggu sampai airnya habis.
·         Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal diatas saringan sebagai residu. (Anonim,2011)
Percobaan 2:
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lembat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul  dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat di analisis dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisis lebih lanjut. (Anonim,2011)
            Metode kromatografi sebagian dikelompokkan berdasarkan macam fasa yang digunakan dan sebagian berdasarkan mekanisme pada distribusi fasa. Jenis-jenis kromatografi adalah, sebagai berikut:
·         Kromatografi kertas, merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air yang diserap oleh kertas lembab udara.
·         Kromatografi lapis tipis, menggunakan gelas atau lempeng alumunium yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika atau bahan serbuk lainnya sebagai fasa diam.
·         Kromatografi penukaran ion, menggunakan suatu resin sintetik dengan sifat dapat menukar ion sebagai fasa diam.
·         Kromatografi cairan padat atau kromatografi serapan, menggunakan kolom.
·         Kromatografi gas, menggunakan alat khusus dimana gas berperan sebagai fasa gerak.
(Anonim,2011)
Pada tahun 1944, Consden, Gordon dan martin memperkenalkan teknik dengan menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam dan fase bergerak berupa cairan yang terserap di antara struktur pori kertas. Sampel sebanyak 1M didepositkan pada kertas saring dan akan mengalir bersama sistem terlarut. Teknik ini sekarang dikenal sebagai teknik kromatografi kertas. Kromatografi kertas merupakan bagian khusus dari kromatografi cairan-cairan dimana cairan stationernya merupakan lapisan pelarut yang teradsorpsi pada kertas. Keuntungan dari metode ini adalah kesederhanaannya, karena pekerjaan yang perlu dilakukan hanyalah menitikkan sampel didekat tepian kerta, lalu mencelupkan ujung kertas tersebut ke dalam pelarut elusi. Dengan pereaksi yang sensitif, metode ini sesuai untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawaan dalam campuran yang tidak kompleks. Berbagai macam kertas yang tersedia secara komersial adalh Whatman 1, 2, 31 dan 3 MM. Di dalam percobaan ini sebagai medium berpori dipergunakan kertas saring Whatman 1 yang mempunyai densitas homogen. Sebagai pelarut dipergunakan alkohol yang disebut zat eluasi. Akibat proses fisik, maka kertas saring akan menyerap pelarut sehingga akan naik sambil membawa komponen yang terdapat di dalam campuran. Pergerakan pelarut selalu lebih cepat dari pergerakan kemponennya. Perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut disebut Rate of factination atau Rf dapat dihitung dengan cara berikut:
Rf = Jarak titik awal ke titik noda
  Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan eluen

C. Alat dan Bahan
1.      Alat

·         Gelas kimia
·         Pemanas spirtus
·         Kertas saring
·         Kassa
·         Kaki tiga
·         Corong kaca
·         Spatula

2.      Bahan
·         Garam (NaCl)
·         Air mineral
·         Minuman bersoda (finto strawberi)
·         Spidol hijau
·         Spidol hitam

D. Prosedur kerja
a.       Kristalisasi
1.      Diisi gelas kimia dengan 50 ml air ditambah dua spatula garam dapur
2.      Panaskan sampai airnya habis
3.      Diamati larutan garam pada dasar gelas kimia
b.      Kromatografi
1.      Larutkan finto strawberi berbanding dengan air (2 : 1)
2.      Mengambil kertas saring, lalu kertas saring digaris dengan pencil 2 cm
3.      Garisnya ditetesi dengan minuman bersoda
4.      Gantungkan kertas saring kedalam gelas kimia yang berisi air 30 ml, jangan sampai garis pada kertas saring terendam air.
5.      Mengamati noda-noda yang terbentuk

E. Hasil pengamatan
       Tabel hasil kritalisasi, selama 30 menit untuk mendapatkan hasil pengamatan:
Sebelum Pemanasan
Setelah Pemanasan
Warna Larutan
Bentuk Larutan
Warna Kristal
Bentuk Kristal
Bening
Cair
Lebih putih
Serbuk dan teksturnya lebih lembut

       Tabel hasil Kromatografi, selama 55 menit untuk mendapatkan hasil pengamatan:
      
No
Komponen warna ke
Warna yang timbul
1
Merah (finto strawberi)
Pink dan ungu muda

2
Spidol hijau
Biru, hijau dan kuning

3
Spidol hitam
Ungu, merah, orange, hitam dan biru


Perhitungan Rf:
Rf = Jarak titik awal ke titik noda
              Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan eluen
1.      Dari finto strawberi
Rf pink = 1,5 = 0,8 cm
                1,8
Rf ungu muda = 0,5 = 0,27 cm
                           1,8
2.      Dari spidol hijau
Rf biru = 3,0 = 1 cm
                3,0
Rf hijau = 2,5 = 0,8 cm
                   3
Rf kuning = 2,0 = 0,6 cm
                    3,0

3.      Dari spidol hitam
Rf ungu = 3,5 = 0,58 cm
                 6,0
Rf merah = 4,0 = 0,6 cm
                   6,0
Rf orange = 4,5 = 0,75 cm
                    6,0
Rf hitam = 5,0 = 0,83 cm
                   6,0
Rf biru = 6,0 = 1 cm
                6,0

F. Pembahasan
Percobaan 1:
     Praktikum kali ini mengenai pemisahan campuran kristalisasi dan kromatografi. Percobaan pertama melakukan pemisahan campuran dengan cara kristalisasi. Berdasarkan teori pengertian kristalisasi adalah salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran. Bahan yang digunakan untuk percobaan pemisahan campuran kristalisasi adalah garam dapur (NaCl) dengan air. Pada gelas kimia dimasukkan dua spatula garam dapur (NaCl) dan 50 ml air, kemudian dipanaskan waktunya berkisar 30 menit sampai airnya habis dan larutan NaCl menguap, sehingga endapan garam berbentuk kristal pada dasar gelas kimia, setelah itu diamati perubahan yang terjadi. Ternyata hasil pengamatan dari larutan tersebut, larutan NaCl yang sebelum dipanaskan berwarna bening dan berbentuk cair namun setelah dipanaskan warnanya lebih putih dan teksturnya lebih lembut, hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan kelarutan dari komponen dalam pelarut tersebut. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
Percobaan 2:
            Percobaan kedua melakukan pemisahan campuran dengan cara kromatografi. Berdasarkan teori pengertian kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Jenis-jenis kromatografi diantaranya, sebagai berikut: kromatografi kertas, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi penukaran ion, kromatografi cairan padat atau kromatografi serapan, dan kromatografi gas.
Pada percobaan ini kromatografi kertas yang diujikan. Bahan yang digunakan dalam proses kromatografi kertas adalah kertas saring, minuman bersoda (finto strawbery), spidol hijau dan spidol hitam. Larutkan minuman finto strawberi dengan air dengan perbandingan 2:1, kemudian masing-masing kertas saring digaris dengan pensil dengan ukuran 2 cm, lalu garis pada masing-masing kertas saring tersebut ditotolkan dengan larutan minuman bersoda (finto strawbery), spidol warna hijau dan spidol warna hitam pada satu titik, setelah itu gantungkan kertas saring yang terdapat garis tersebut pada masing-masing gelas kimia yang berisi air 30 ml, ketika air naik (proses kapilaritas) zat warna larutan finto strawberi dan tinta spidol menjadi terurai sehingga terjadi proses kromatografi. Ternyata hasil pengamatan pada proses kromatografi larutan minuman bersoda (finto strawberi) warna merah menghasilkan warna pink dan ungu muda. Pengamatan pada spidol warna hijau menghasilkan warna biru, hijau dan kuning. Pengamatan warna hitam menghasilkan warna ungu, merah, orange, hitam dan biru. Dengan perhitungan Rf masing-masing perubahan kromatografi menghasilkan nilai yang berbeda diantaranya dari: minuman bersoda warna merah menjadi warna pink nilai Rf = 0,8 cm dan warna ungu muda nilai Rf = 0,27 cm. Dari spidol warna hijau menjadi warna biru nilai Rf = 1 cm, warna hijau nilai Rf = 0,8 cm dan warna kuning nilai Rf = 0,6 cm. Sedangkan dari spidol warna hitam menjadi warna ungu nilai Rf = 0,58, warna merah nilai Rf = 0,6, warna orange nilai Rf = 0,75, warna hitam nilai Rf = 0,83, dan warna biru nilai Rf = 1 cm.

G. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengamatan dan diperoleh hasil pengamatan serta pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
·         Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran.
·         Pemisahan zat padat dari larutan dapat dilakukan dengan cara kristalisasi atau penguapan melalui proses pemisahan, dimana pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya.
·         Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.
·         Pada proses kromatografi perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut disebut Rate of factination atau Rf dapat dihitung dengan cara berikut:
Rf = Jarak titik awal ke titik noda
  Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan eluen








DAFTAR PUSTAKA
Brescia,Frank et.1980.Fundamental of Chemistry Laboratory Students.4th Ed.New York:Academic Inc.
Purba,Michael.2004.KIMIA untuk SMA kelas X.Jakarta:Erlangga.
Sudjadi.1986.Metode Pemisahan.Jakarta:Kanisius.
Anonim.2011.http://miftakhulriska.blogspot.com/2011/02/kristalisasi.html
Diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 21:31 WIB.
Anonim.2011.http://laporan-kita.blogspot.com/2011/06/kromatografi.html
Diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 22:07 WIB.














LAMPIRAN

Serbuk finto strawbery
2 finto strawbery + 1 spatula air
Totolkan finto pada garis di kertas saring
  
Penggantungan kertas saring pada gelas kimia yg berisi air
Hasil penggantungan
Pemanasan larutan NaCl
Hasil pemanasan beberapa menit kemudian
Hasil pemanasan
Hasil pemanasan mengkristal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar