LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1
PEMISAHAN
CAMPURAN
KRISTALISASI
DAN KROMATOGRAFI
Dosen
Pengampu: Dr. Kartimi, M.pd
Di susun oleh:
Nama : Rosianah
NIM : 1413162040
Kelas : Biologi A
Kelompok : 2
Asisten
Praktikum : Diana Yulianti
Rina Rahmawati
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2013
PEMISAHAN
CAMPURAN
KRISTALISASI
DAN KROMATOGRAFI
A. Tujuan
1.
Melakukan
pemurnian air garam
2.
Memisahkan
zat warna dalam serbuk fanta grape dari zat-zat penyusunnya
B. Dasar Teori
Percobaan 1:
Kristalisasi merupakan salah satu cara
untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen lain penyusun campuran.
Kristalisasi ada dua macam, yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi
pendinginan.
·
Kristalisasi
penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan
titik bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Selain dengan cara
distilasi, garam juga bisa dipisahkan dari air dengan cara menguapkan airnya
sampai habis sehingga yang tertinggal sebagai residu hanyalah garamnya.
Kristalisasi penguapan dilakukan oleh para petani garam, pada saat air laut
pasang, tambak-tambak garam akan terisi air laut. Pada saat air laut surut maka
air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada ditempat itu. Adanya
pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak
akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan ini
terus berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-kristal
garam tanpa menunggu sampai airnya habis.
·
Kristalisasi
pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan
turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih
dahulu, sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat,
sedangkan zat padat tetap tinggal diatas saringan sebagai residu. (Anonim,2011)
Percobaan 2:
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan
perbedaan pola pergerakan antara fase diam untuk memisahkan komponen (berupa
molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan
melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat
dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lembat dibanding molekul yang
berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada
kolom. Setelah komponen terelusi dari kolom, komponen tersebut dapat di
analisis dengan menggunakan detektor atau dapat dikumpulkan untuk analisis
lebih lanjut. (Anonim,2011)
Metode
kromatografi sebagian dikelompokkan berdasarkan macam fasa yang digunakan dan
sebagian berdasarkan mekanisme pada distribusi fasa. Jenis-jenis kromatografi
adalah, sebagai berikut:
·
Kromatografi
kertas, merupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah
lapisan tipis air yang diserap oleh kertas lembab udara.
·
Kromatografi
lapis tipis, menggunakan gelas atau lempeng alumunium yang dilapisi dengan
lapisan tipis alumina, silika atau bahan serbuk lainnya sebagai fasa diam.
·
Kromatografi
penukaran ion, menggunakan suatu resin sintetik dengan sifat dapat menukar ion
sebagai fasa diam.
·
Kromatografi
cairan padat atau kromatografi serapan, menggunakan kolom.
·
Kromatografi
gas, menggunakan alat khusus dimana gas berperan sebagai fasa gerak.
(Anonim,2011)
Pada tahun 1944, Consden, Gordon dan martin memperkenalkan teknik
dengan menggunakan kertas saring sebagai penunjang fase diam dan fase bergerak
berupa cairan yang terserap di antara struktur pori kertas. Sampel sebanyak 1M
didepositkan pada kertas saring dan akan mengalir bersama sistem terlarut.
Teknik ini sekarang dikenal sebagai teknik kromatografi kertas. Kromatografi
kertas merupakan bagian khusus dari kromatografi cairan-cairan dimana cairan
stationernya merupakan lapisan pelarut yang teradsorpsi pada kertas. Keuntungan
dari metode ini adalah kesederhanaannya, karena pekerjaan yang perlu dilakukan
hanyalah menitikkan sampel didekat tepian kerta, lalu mencelupkan ujung kertas
tersebut ke dalam pelarut elusi. Dengan pereaksi yang sensitif, metode ini sesuai
untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawaan dalam campuran yang tidak
kompleks. Berbagai macam kertas yang tersedia secara komersial adalh Whatman 1,
2, 31 dan 3 MM. Di dalam percobaan ini sebagai medium berpori dipergunakan
kertas saring Whatman 1 yang mempunyai densitas homogen. Sebagai pelarut
dipergunakan alkohol yang disebut zat eluasi. Akibat proses fisik, maka kertas
saring akan menyerap pelarut sehingga akan naik sambil membawa komponen yang
terdapat di dalam campuran. Pergerakan pelarut selalu lebih cepat dari
pergerakan kemponennya. Perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen dengan
jarak yang ditempuh oleh pelarut disebut Rate of factination atau Rf dapat dihitung
dengan cara berikut:
Rf = Jarak
titik awal ke titik noda
Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan
eluen
C. Alat dan Bahan
1.
Alat
·
Gelas
kimia
·
Pemanas
spirtus
·
Kertas
saring
·
Kassa
·
Kaki
tiga
·
Corong
kaca
·
Spatula
2.
Bahan
·
Garam
(NaCl)
·
Air
mineral
·
Minuman
bersoda (finto strawberi)
·
Spidol
hijau
·
Spidol
hitam
D. Prosedur kerja
a.
Kristalisasi
1.
Diisi
gelas kimia dengan 50 ml air ditambah dua spatula garam dapur
2.
Panaskan
sampai airnya habis
3.
Diamati
larutan garam pada dasar gelas kimia
b.
Kromatografi
1.
Larutkan
finto strawberi berbanding dengan air (2 : 1)
2.
Mengambil
kertas saring, lalu kertas saring digaris dengan pencil 2 cm
3.
Garisnya
ditetesi dengan minuman bersoda
4.
Gantungkan
kertas saring kedalam gelas kimia yang berisi air 30 ml, jangan sampai garis
pada kertas saring terendam air.
5.
Mengamati
noda-noda yang terbentuk
E. Hasil pengamatan
Tabel hasil kritalisasi, selama 30 menit
untuk mendapatkan hasil pengamatan:
Sebelum
Pemanasan
|
Setelah
Pemanasan
|
||
Warna
Larutan
|
Bentuk
Larutan
|
Warna
Kristal
|
Bentuk
Kristal
|
Bening
|
Cair
|
Lebih putih
|
Serbuk dan teksturnya lebih lembut
|
Tabel hasil Kromatografi, selama 55 menit
untuk mendapatkan hasil pengamatan:
No
|
Komponen
warna ke
|
Warna
yang timbul
|
1
|
Merah (finto
strawberi)
|
Pink dan ungu
muda
|
2
|
Spidol hijau
|
Biru, hijau
dan kuning
|
3
|
Spidol hitam
|
Ungu, merah,
orange, hitam dan biru
|
Perhitungan Rf:
Rf = Jarak
titik awal ke titik noda
Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan
eluen
1.
Dari
finto strawberi
Rf
pink = 1,5 = 0,8 cm
1,8
Rf
ungu muda = 0,5 = 0,27 cm
1,8
2.
Dari
spidol hijau
Rf
biru = 3,0 = 1 cm
3,0
Rf
hijau = 2,5 = 0,8 cm
3
Rf
kuning = 2,0 = 0,6 cm
3,0
3.
Dari
spidol hitam
Rf
ungu = 3,5 = 0,58 cm
6,0
Rf
merah = 4,0 = 0,6 cm
6,0
Rf
orange = 4,5 = 0,75 cm
6,0
Rf
hitam = 5,0 = 0,83 cm
6,0
Rf
biru = 6,0 = 1 cm
6,0
F. Pembahasan
Percobaan 1:
Praktikum kali ini
mengenai pemisahan campuran kristalisasi dan kromatografi. Percobaan
pertama melakukan pemisahan campuran dengan cara kristalisasi. Berdasarkan
teori pengertian kristalisasi adalah salah satu cara untuk memisahkan zat padat
dari komponen-komponen lain penyusun campuran. Bahan yang digunakan untuk
percobaan pemisahan campuran kristalisasi adalah garam dapur (NaCl) dengan air.
Pada gelas kimia dimasukkan dua spatula garam dapur (NaCl) dan 50 ml air,
kemudian dipanaskan waktunya berkisar 30 menit sampai airnya habis dan larutan
NaCl menguap, sehingga endapan garam berbentuk kristal pada dasar gelas kimia, setelah
itu diamati perubahan yang terjadi. Ternyata hasil pengamatan dari larutan
tersebut, larutan NaCl yang sebelum dipanaskan berwarna bening dan berbentuk
cair namun setelah dipanaskan warnanya lebih putih dan teksturnya lebih lembut,
hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan kelarutan dari komponen dalam
pelarut tersebut. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni
karena komponen larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut
mengkristal.
Percobaan 2:
Percobaan kedua melakukan pemisahan campuran dengan cara
kromatografi. Berdasarkan teori pengertian kromatografi adalah suatu teknik
pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase diam untuk
memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Jenis-jenis
kromatografi diantaranya, sebagai berikut: kromatografi kertas, kromatografi
kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi penukaran ion, kromatografi
cairan padat atau kromatografi serapan, dan kromatografi gas.
Pada percobaan ini kromatografi kertas yang diujikan. Bahan yang
digunakan dalam proses kromatografi kertas adalah kertas saring, minuman
bersoda (finto strawbery), spidol hijau dan spidol hitam. Larutkan minuman
finto strawberi dengan air dengan perbandingan 2:1, kemudian masing-masing
kertas saring digaris dengan pensil dengan ukuran 2 cm, lalu garis pada
masing-masing kertas saring tersebut ditotolkan dengan larutan minuman bersoda
(finto strawbery), spidol warna hijau dan spidol warna hitam pada satu titik, setelah
itu gantungkan kertas saring yang terdapat garis tersebut pada masing-masing
gelas kimia yang berisi air 30 ml, ketika air naik (proses kapilaritas) zat
warna larutan finto strawberi dan tinta spidol menjadi terurai sehingga terjadi
proses kromatografi. Ternyata hasil pengamatan pada proses kromatografi larutan
minuman bersoda (finto strawberi) warna merah menghasilkan warna pink dan ungu
muda. Pengamatan pada spidol warna hijau menghasilkan warna biru, hijau dan
kuning. Pengamatan warna hitam menghasilkan warna ungu, merah, orange, hitam
dan biru. Dengan perhitungan Rf masing-masing perubahan kromatografi
menghasilkan nilai yang berbeda diantaranya dari: minuman bersoda warna merah
menjadi warna pink nilai Rf = 0,8 cm dan warna ungu muda nilai Rf = 0,27 cm.
Dari spidol warna hijau menjadi warna biru nilai Rf = 1 cm, warna hijau nilai
Rf = 0,8 cm dan warna kuning nilai Rf = 0,6 cm. Sedangkan dari spidol warna
hitam menjadi warna ungu nilai Rf = 0,58, warna merah nilai Rf = 0,6, warna
orange nilai Rf = 0,75, warna hitam nilai Rf = 0,83, dan warna biru nilai Rf =
1 cm.
G. Kesimpulan
Setelah
dilakukan pengamatan dan diperoleh hasil pengamatan serta pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
·
Kristalisasi
merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-komponen
lain penyusun campuran.
·
Pemisahan
zat padat dari larutan dapat dilakukan dengan cara kristalisasi atau penguapan
melalui proses pemisahan, dimana pemisahan terjadi karena zat terlarut
mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya.
·
Kromatografi
adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan
antara fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada
larutan.
·
Pada
proses kromatografi perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen dengan jarak
yang ditempuh oleh pelarut disebut Rate of factination atau Rf dapat dihitung
dengan cara berikut:
Rf = Jarak
titik awal ke titik noda
Jarak titik awal ke titik akhir pergerakan
eluen
DAFTAR PUSTAKA
Brescia,Frank
et.1980.Fundamental of Chemistry Laboratory Students.4th
Ed.New York:Academic Inc.
Purba,Michael.2004.KIMIA
untuk SMA kelas X.Jakarta:Erlangga.
Sudjadi.1986.Metode
Pemisahan.Jakarta:Kanisius.
Anonim.2011.http://miftakhulriska.blogspot.com/2011/02/kristalisasi.html
Diakses pada tanggal
28 November 2013 pukul 21:31 WIB.
Anonim.2011.http://laporan-kita.blogspot.com/2011/06/kromatografi.html
Diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 22:07 WIB.
LAMPIRAN
Serbuk finto strawbery
2 finto strawbery + 1
spatula air
Totolkan finto pada garis
di kertas saring
Penggantungan kertas saring pada gelas kimia yg berisi air
Hasil penggantungan
Pemanasan larutan NaCl
Hasil pemanasan beberapa menit kemudian
Hasil pemanasan
Hasil
pemanasan mengkristal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar